Direktorat Jenderal Bea Cukai melalui Kantor Wilayah Jawa Timur II dan Kantor Bea Cukai Madiun kembali menunjukkan fungsi utamanya sebagai fasiltator perdagangan dengan dilaksanakannya Ekspor Perdana PT KSS Indo Apparel (PT KSS) pada Rabu (12/7). Perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat ini akhirnya dapat mengekspor 979 karton garmen berupa celana anak-anak dengan nilai devisa ekspor USD 29,182,47 atau sekitar Rp439.283.720,91 dengan negara tujuan Kanada. Bea Cukai Madiun telah memberikan pelayanan dan pengawasan kepada PT KSS sejak bulan Mei 2023, termasuk melakukan penyegelan peti kemas atas ekspor perdana tersebut. Saat Seremonial Ekspor Perdana yang bertempat di halaman PT KSS Indo Apparel itu, Prakash Kasiviswanathan, Direktur PT KSS Indo Apparel, mengungkapkan bahwa tanpa hadirnya Bea Cukai dengan fasilitas Kawasan Berikat, mungkin perusahaannya tidak dapat bertahan di tengah pandemi COVID-19. “Terima kasih kepada Bea Cukai yang telah menerbitkan izin dengan cepat sehingga perusahaan kami tetap bisa buka dan meningkatkan jumlah karyawan. Saya sangat senang ketika mendapatkan informasi bahwa perusahaan kami mendapatkan izin Kawasan Berikat dan dapat menerima order dari luar negeri,” ujar Prakash.
Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur II, Agus Sudarmadi, mengungkapkan bahwa ia sangat senang mengetahui apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi Bea Cukai dapat membantu masyarakat secara langsung. Kementerian Keuangan dan Bea Cukai memiliki fungsi “shock absorber” di mana kami memberikan fasilitas-fasilitas kepada perusahaan agar terus bisa berproduksi dan menggerakkan perekonomian bangsa. Acara ini turut dihadiri oleh wakil bupati Magetan, Nanik Endang Rusminarti, yang merasa senang karena fasilitas Kawasan Berikat turut meningkatkan penyerapan tenaga kerja dari Magetan. Ekspor perdana diawali dengan pemotongan tumpeng, penyegelan peti kemas, dan diakhiri dengan kunjungan lapangan ke fasilitas produksi PT KSS Indo Apparel.
